MATERI FISIKA HUKUM KEMAGNETAN
MATERI FISIKA KE-5
1. PENGGOLONGAN BENDA
BERDASARKAN SIFAT KEMAGNETANNYA
Magnet
adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi, baja,
dan logam-logam tertentu. Magnet yang pertama kali ditemukan berupa batuan.
Batu magnet ini ditemukan di Magnesia (Asia kecil) dekat Yunani. Benda-benda di
sekitar kita dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu ferromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah
benda-benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet, misalnya besi, baja,
nikel, dan kobalt. Paramagnetik adalah benda-benda yang
ditarik lemah oleh magnet, misalnya platina dan alumunium. Sedangkan diamanetik adalah
benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet, misalnya seng dan bismut.
Magnet memiliki sifat-sifat antara lain:
dapat menarik benda logam tertentu, gaya tarik magnet terbesar terletak pada
kedua kutubnya, selalu menunjukkan arah utara dan selatan, memiliki dua kutub
magnet, kutub-kutub magnet berlainan jenis tarik-menarik, dan kutub-kutub
magnet yang sejenis tolak-menolak.
2. MEMBUAT MAGNET
Berdasarkan asalnya magnet ada dua
macam, yaitu magnet alam (dari alam) dan magnet buatan. Cara membuat magnet:
a. Dengan cara menggosok
Saat membuat magnet dengan cara
menggosok maka hal yang perlu diperhatikan adalah penggosokan harus searah
(teratur) tidak boleh bolak-balik.
b. Dengan arus listrik
untuk membuat magnet secara
elektromagnetik perhatikan video berikut…
c. Dengan Induksi magnetik
Magnet dapat menarik benda logam tertentu
karena susunan magnet elementer didalam magnet itu tersusun teratur. Bila kita
bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bisa membuat magnet.
3. TEORI KEMAGNETAN
BUMI
Jarum kompas selalu menunjuk arah utara
dan selatan disebabkan karena tertarik oleh kutub selatan dan kutub utara
magnet bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi
yang berada disekitar kutub utara Bumi. Sedangkan kutub selatan jarum kompas
tertarik oleh kutub utara magnet Bumi yang terdapat di sekitar kutub selatan
Bumi.
Kutub
utara dan kutub selatan magnet Bumi tidak berimpit dengan kutub utara dan kutub
selatan Bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet jarum
kompas tidak menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga membentuk
sebuah sudut yang disebut sudut deklinasi (D). Sudut deklinasi adalah
sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah utara
dan selatan geografis.
Pola garis-garis gaya magnetik yang
dibentuk oleh kemagnetan bumi
Di daerah yang tepat di atas garis
katulistiwa, posisi jarum kompas dalam keadaan seimbang. Namun jika kompas
dibawa ke kutub Bumi, posisi jarum kompas akan condong ke atas atau ke bawah.
Ketika dibawa mendekati kutub utara Bumi, kutub utara jarum kompas condong ke
bawah karena tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi. Sedangkan ketika dibawa
mendekati kutub selatan Bumi, kutub selatan jarum kompas akan condong ke bawah
karena tertarik oleh kutub utara magnet Bumi. Kemiringan jarum kompas tersebut
membentuk sudut inklinasi. Sudut Inklinasi adalah sudut yang
dibentuk oleh jarum kompas terhadap permukaan Bumi.
4. MEDAN MAGNETIK
Besi
dapat tertarik oleh magnet karena adanya gaya magnetik. Gaya tarik magnet
terhadap besi ini semakin jauh semakin kecil, dan pada suatu saat nol. Selama
besi masih dapat tertarik oleh magnet berarti besi tersebut masih berada dalam
medan magnetik. Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet
di mana benda dipengaruhi oleh gaya magnetik.
Dari gambar tersebut dapat diketahui
bahwa pola medan magnetik tersebut berbentuk garis lengkung dari kutub utara ke
kutub selatan, (Menurut kesepakatan, arah medan magnetik berasal dari kutub
utara menuju kutub selatan magnetik).
5. MEDAN MAGNETIK DI
SEKITAR KAWAT BERARUS LISTRIK
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri
listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan kawat
berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik juga dapat
ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Hal pertama
diselidiki oleh Hans Christian Oersted (1777-1851) dengan percobaan sebagai
berikut.
Percobaan
Oersted
Berdasarkan hasil percobaan tersebut
terbukti bahwa arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar itu
menghasilkan medan magnetik, atau di sekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik. Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar
diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini
berarti semakin besar arus listrik yang digunakan, semakin besar medan magnet magnetik yang dihasilkan.
Arah
medan magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus listrik dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus
listrik (I), maka arah keempat jarimu yang lain menunjukkan arah medan
magnetik (B). Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan untuk
menentukan arah medan magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri
listrik.
Untuk mengetahui letak kutub utara dan
kutub selatan yang terbentuk pada kumparan berarus listrik dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
Perhatikan arah arus listrik yang
mengalir pada kumparan. Ujung kumparan yang pertama ksli mendapat arus listrik
dijadikan pedoman untuk menentukan letak kutub-kutub magnet. Caranya,
genggamlah ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan posisi
jari tangan kanan sesuai dengan letak kawat pada inti besi. Apabila kawat itu
berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke depan, kemudian
genggamlah kumparan berinti besi itu.
Letak kutub utara magnet ditunjukkan
oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya menunjukkan kutub selatan. Jika
kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang
inti besi, maka hadapkan telapak tanganmu ke belakang, kemudian genggamlah
kumparan kawat itu. Dengan cara yang sama kamu dapat menentukan letak kutub
utara dan kutub selatan magnet.
6. ELEKTROMAGNET
Elektromagnet adalah magnet yang terjadi
karena aliran listrik pada kumparan berinti besi. Elektromagnet ini memiliki
beberapa kelebihan dibanding magnet permanen. Kelebihan-kelebihan tersebut
antara lain:
1.
Sifat kemagnetannya dapat diperbesar dengan cara
memperbanyak jumlah liitan atau memperbesar arus listri
2.
Sifat kemagnetannya dapat dihilangkan dengan cara
memutus arus listrik, dan dapat ditimbulkan kembali dengan cara meyambung arus
listrik
3.
Kutub-kutub magnetnya dapat ditukar dengan cara
mengubah arah arus listrik.
Peralatan sehari-hari yang berprinsip
pada elektromagnet antara lain: telepon, bel listrik, alat ukur listrik, dan
alat pengangkat besi.
7. GAYA LORANTZ
Gaya Lorentz terjadi apabila kawat
penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz
bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar arus
listrik yang mengalir dalam kawat penghantar. Besar gaya Lorentz dapat
ditentukan dengan rumus:
F=BIL
dengan: F= gaya Lorentz (newton)
B= kuat medan magnet (tesla)
I =kuat arus listrik (ampere)
L= panjang kawat penghantar (meter)
B= kuat medan magnet (tesla)
I =kuat arus listrik (ampere)
L= panjang kawat penghantar (meter)
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jika ibu jari menunjukkan arah arus
listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik (B),
maka jari tengah menunjukkan arah gay Lorentz (F).
Komentar
Posting Komentar